Terbantu biaya Ngaben

>> Sunday, July 19, 2009


Kehidupan dapat diibaratkan sebuah perjalan dan pasti ada penghujung atau akhir. Sesuai kodrat yang sudah ditentukan, perjalan hidup telah digariskan, dan setiap individu memiliki perjalanan yang berbeda-beda, bias saja jalan yang dilalui panjang dan lama, atau sebaliknya perjalan yang terlalu singkat dan tak seberapa lama segera berakhir. Menjadi sebuah rahasia dan hanya Tuhan yang yang tahu bentuk dari masing-masing jalan yang akan dilalui makhluknya, bilamana dan saat bagaimana mahkluknya akan sampai di ujung perjalanan.



Awalnya tidak ada indikasi yang menghawatirkan dari kondisi kesehatan anak kami, I Putu Wijaya, anggapan kami hanya gejala umum karena perubahan cuaca yang sedikit ekstrim, cuaca panas terik yang kemudian berubah hujan dan umumnya yang banyak dialami masyarakat, suhu badan panas, radang tenggorokan dan sakit kepala. Sebagai dokter/pelaksana medis, kami tidak terlalu menganggap serius kondisi ini, perawatan biasa kami lakukan di rumah dan siberi obat biasa saja. Hingga beberapa hari – lebih kurang 2 hari -, ternyata kondisi anak kami tidak mengalami perubahan kearah positif, dan segera saja kami bawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan yang lebih intensif. Hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh pihak rumah sakit Puri Raharja sungguh mengejutkan kami, anak kami menderita kanker otak. Selama 2 minggu anak kami menjalani perawatan intensif, dan agak menggembirakan terlihat kondisi kesehatannya mengalami kemajuan yang lebih baik, dan hingga akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah.



Tulisan atau cerita di atas adalah kejadian yang tidak kami duga sama sekali, seperti sebuah tanda, saat dimana kami semua akan mengalami sebuah kehilangan, kehilangan yang belum siap kami terima. Kami, suami istri, Dr. I Made Molin Yudiasa, tetap sibuk bekerja dengan profesi sebagai dokter dan menjabat juga sebagai direktur di sebuah RS swasta, Puri Raharja, Denpasar, Bali.



Selain kehendak Tuhan Yang Maha Esa diatas, kami juga mengalami sebuah pertemuan yang memberikan sedikit keringanan bagi kami dalam menghadapi cobaan tersebut. Adapun ibu Iis Winarni Murthy dan Bp. I Wayan Djodi, memperkanalkan kami dan menawarkan sebuah program untuk biaya kehidupan di hari tua. Dan salah satu program kami persiapkan untuk anak kami, I Putu Partha Wijaya. Paparan yang disampakan sangat mudah dimengerti bagi kami, selain benefit perlindungan kami juga akan memperolah hasil investasi dari sebagian dana yang kami berikan, nilai tambah lain yang kami terima juga pembayaran preminya bias kami sesuaikan dengan kondisi keuangan kami. Seingat kami, Maret 2008 kami memutuskan membeli program yang ditawarkan, dengan harapan dapat memberikan manfaat kelak dan dalam jangka panjang.



Akhir 2008, putra kami pergi meninggalkan kami untuk selamanya, setelah menjalani perawatan dikarenakan penyakit kanker otak. Tidak kami duga akan secepat ini, harapan kami saat dperbilehkan menjalani perawatan di rumah akan memperoleh peningkatan dalam kesembuhan. Akan tetapi, takhdir menetapkan lain.



Sedikit membantu meringankan beban kami, program perlindungan yang kami beli dari ibu Iis dan bapak I wayan Djodi ternyata sangat tepat dan teramat membantu, uang pertanggungan yang kami terima menjadi solusi biaya perawatan selama berada di RS yang tidak sedikit, dan kemudian juga, sesuai adapt keagamaan di Bali, prosesi/ upacara Ngaben yang tentu saja memerlukan persiapan dan biaya yang tidak sedikit juga dapat tertangani.



Sebagai catatan istimewa kami, Sun Life melakukan koordinasi dan komunikasi saat proses klaim dengan sangat baik dan professional, dan januari 2009, kami telah menerima santunan uang pertanggungnan. Kehilangan tentu saja harus kami terima dengan iklas, akan tetapi, sebuah pengalaman beharga lain kami dapatkan. Asuransi menjadi sebuah kebutuhan penting lain dan tidak dapat ditunda, kami sekeluarga telah menikmati manfaat nyata dan sangat terbantu.



Terimakasih Sun Life Financial Indonesia, ibu Iis WM, dan Bpk I Wayan Djodi, yang telah memberikan solusi financial dan ketenangan untuk kami dalam menyelesaikan kewajiban-kewajiban materi. Hal positif ini akan kami bagi kepada keluarga, teman, dan seluruh karyawan saya. Memiliki polis Asuransi adalah sangat penting.



(sumber tulisan: wawancara dengan Dr. I Made Molin Yudiasa, di Penebel Tabanan, Bali dengan Ibu IIs Winarni Murthy – Hi Life)


  © Blogger template Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP